Oleh: Rofiqotul Jannah, Universitas Yudharta Pasuruan
JAKARTA.
Prospek saham sektor perbankan tahun depan dinilai masih positif.
Investor bisa mengandalkan sektor ini untuk mendongkrak nilai
investasinya.
Direktur
Utama Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, mengatakan investor
berorientasi jangka panjang tidak ada yang merugi ketika mengempit
saham perbankan. "Kuncinya pilih bank yang memiliki GCG (good
corporate governance) yang
baik," ujar dia, Rabu (7/11). Dus, saham perbankan di Indonesia
masih layak dikoleksi sepanjang tahun depan.
Ito
memberikan gambaran, kapitalisasi pasar Bank Central Asia (BBCA) pada
2002 hanya belasan triliun rupiah. Namun saat ini sudah melejit
hingga Rp 207 triliun. Kemudian harga saham Bank Rakyat Indonesia
(BBRI) ketika IPO di level Rp 200 per saham. Dalam kurun waktu
sembilan tahun, harganya sudah melejit hingga Rp 7.250 per saham.
Begitu
pun harga saham Bank Mandiri (BMRI) yang naik hampir 14 kali lipat
dari harga IPO di Rp 620 per saham. Saham perbankan juga bisa menjadi
patokan dalam berinvestasi. BEI kemarin meluncurkan indeks baru yaitu
indeks Infobank15. Indeks ini berisi 15 saham, dipilih dari subsektor
bank yang terdapat di sektor keuangan.
Pemilihan
ke-15 saham itu berdasarkan faktor fundamental, antara lain terdiri
dari rating bank dan ukuran GCG. Otoritas juga mempertimbangkan nilai
transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi
pasar, serta rasio jumlah saham yang beredar (free
float).
Sebelumnya
BEI memiliki indeks finance yang
terdiri dari 66 saham di sektor keuangan. Tapi BEI menilai indeks
Infobank15 ini akan lebih mudah direplika karena jumlahnya lebih
sedikit.
Presiden
Direktur Jamsostek, Elvyn G Masassya, menilai bahwa saham perbankan
masih layak koleksi. Dia menjelaskan, dari total dana kelolaan
Jamsostek senilai Rp 130 triliun, sekitar 21% diinvestasikan di
portofolio saham. Dari situ, saham bank masuk tiga besar portofolio
saham Jamsostek. "Sebagai investor jangka panjang, kami menilai
bank berkorelasi dengan perekonomian," kata Elvyn.
Sektor
perbankan berkontribusi cukup signifikan terhadap return investasi
Jamsostek. Namun, tak semua saham bank yang dipilih. Patokan
Jamsostek adalah bank berkapitalisasi pasar jumbo dengan pangsa pasar
besar, serta memiliki fokus usaha yang berbeda dengan bank lainnya.
Dus, saham pilihan Jamsostek antara lain BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dan
BDMN.
Kepala
Riset Archipelago Asset Management, AG Pahlevi, sepakat prospek saham
bank tahun depan masih positif. "Lima bank besar diperkirakan
masih bertahan, karena dana murah mereka besar," papar dia. Dua
saham lagi yang layak koleksi adalah BBTN dan BTPN.
Referensi:
No comments:
Post a Comment