Oleh : Sulistyono
Adm. Niaga, Universitas Yudharta Pasuruan
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit adalah:
-
Fungsi penjualan, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari
pembeli mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum
ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal
pengiriman dan dari gdang mana barang yang akan dikirim, dan mengisi surat
order pengiriman. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat “back order” pada
saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk mematuhi order dari
pelanggan.
-
Fungsi kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit
pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
-
Fungsi guadang, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan
menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke
fungsi pengiriman.
-
Fungsi pengiriman, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas
dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini
bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada berang yang keluar dari
perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.
-
Fungsi penagihan, dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggug jawab
untuk membuat dan mengirimakan faktur penjualan kepada pelanggan, serta
menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualn oleh
fungsi akuntansi.
-
Fungsi akuntansi, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang
timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan
piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan.
Informasi yang diperlukan
manajemen pada penjualan kredit sama dengan informasi yang diperlukan manajemen
pada penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan. Sedangkan dokumen yang
digunakan pada penjualan kedit adalah surat order pemebelian yaitu:
1. surat order pengiriamn
dan tembusannya
2. faktur dan tembusannya
3. rekapitulasi harga pokok
penjualan
4. bukti memorial
contoh-contoh dokumen
tersebut seperti surat order pengiriman, tembusan kredit (credit copy), surat
pengakuan (acknowledgement copy), surat muat (bill of loading), slip
pembungkusan (packing slip), tembusan gudang (warehouse copy), arsip
pengendalian pengiriman (sales rder follow-up copy), arsip index
silang(cross-index file copy), faktur penjualn (customer copies), tembusan
piutang (account receivable copy), tembusan jurnal penjualan (sales journal
copy), tembusan analisis (analysis copy), tembusan wiraniaga (salesperson copy).
Catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem penjualan kredit ini memiliki kesamaan antara penjualan
kredit dengan kartu kredit perusahaan, hanya saja pada penjualan kredit ini
catatan yang digunakan ditambahkan dengan:
1.
kartu persediaan, dimana catatan ini merupakan buku pembantu yang berisi
rincian mutasi setiap jenis persediaan.
2.
jurnal umum, catatan akunansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk
yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
Jaringan prosedur. Sedangkan pada jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit ini, sama dengan sistem penjualan kredit dengan menggunakan kartu kredit perusahaan, hanya saja jaringan prosedur penjualan kredit ini juga mengalami penambahan prosedur yaitu:
1.
Prosedur distribusi penjualan, dalma prosedur ini, fungsi akuntansi
mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
2.
Prosedur pencatatan harga pokok penjualan, dalam prosedur ini, fungsi akuntansi
mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode
akuntansi tertentu.
Unsur Pengendalian Intern:
Organisasi
1. Fungsi Penjualan Harus
Terpisah Dari Fungsi Kredit
Dalam
transaksi penjualan, fungsi penjuala mempunyai kecendrungan untuk menjual
barang sebanyak-banyaknya, yang sering kali mengabaikan dapat ditagih atau
tidaknya piutang yang timbul dari transaksi tersebut. Oleh karena itu
diperlukan pengecekan intern terhadap status krdit pembeli sebelum transaksi
penjualan kredit dilaksanakan. Fungsi kredit diberi wewenang untuk menolak
pemberian kredit kepada seorang pembeli berdasarkan analisis terhadap riwayat
pelunasan piutangyang dilakukan oleh pembeli piutang tersebut dimasa yang lalu.
Dengan dipisahkannyafungsi penjualan dengan fungsi kredit, resiko tidak
tertagihnya piutang dapat dikurangi.
2.
Fungsi Akuntansi Harus Terpisah Dari Fungsi Penjualan Dan Fungsi Kredit
Dengan dipisahkannya tiga fungsi pokok tersebut, catatan piutang dapat dijamin ketelitian dan dan keandalannya serta kekayaan perusahaan (piutang) dapat dijamin keamnannya(piutang dapat ditagih)
Dengan dipisahkannya tiga fungsi pokok tersebut, catatan piutang dapat dijamin ketelitian dan dan keandalannya serta kekayaan perusahaan (piutang) dapat dijamin keamnannya(piutang dapat ditagih)
3.
Fungsi Akuntansi Harus Terisah Dari Fungsi Kas Pemisahan kedua fungsi pokok ini
akan mencegah terjadinya manipulasi catatan piutang yang dikenal dengan julukan
lapping. Lapping merupakan bentuk kecurangan penerimaan kas dari piutang yang
terjadi jika fungsi pencatatan piutang dan fungsi penerimaan kas dari piutang
yang berada ditangan sau karyawan. Karyawan tersebut mempunyai kesempatan
melakukan kecurangan yang disebut lapping dengan cara menunda pencatatan
penerimaan kas dari seorang debitur, menggunakan kas yang diterima dari debitur
untuk epentingan pribadinya, dan menutupi kecurangannya dengan cara mencatat
kedalam kartu piutang debitur tersebut dari penerimaan kas dari debitur
lainnya.
4.
Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada
transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu
fungsi tersebut.
Dengan menggunakan unsur pengendalian intern tersebut, setipa pelaksanaan transaksi selalu akan tercipta internal check yang mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan lain.
Dengan menggunakan unsur pengendalian intern tersebut, setipa pelaksanaan transaksi selalu akan tercipta internal check yang mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan lain.
No comments:
Post a Comment