oleh : Sulistyono
Adm. Niaga, Universitas Yudharta Pasuruan
Pengertian Logistik yang akan
dibahas oleh penulis di bawah ini memiliki pengertian yang lebih luas dari
sekedar distribusi, dimana di dalamnya terjadi pula pekerjaan penyimpanan,
pengelolaan persediaan dan pengaturan delivery atau pergerakan barangnya.
Bila kita telusuri lebih dalam lagi,
istilah Logistik berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua suku kata,
yaitu logic, yang berarti rasional, masuk akal dan dapat
dipertanggungjawabkan dan suku kata keduanya adalah thicos, artinya
berpikir. Jika arti kedua suku kata tersebut dirangkai, memiliki makna berpikir
rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
Logistik memiliki banyak sebutan,
namun artinya masih memiliki kesamaan, sebutan tersebut diantaranya business
logistics, channel management, warehouse & distribution, industrial
logistics, logistical management, material management, physical distribution,
quick response systems, supply chain management, dan supply management.
(Lambert, 1998)
Definisi lain yang lebih terstruktur
adalah dikemukakan oleh Bowersox (1978), yaitu:”The process of strategically
managing the movement and storage of materials, part and finished inventory
from supplier, between enterprise facilities, and to customers”
Mengingat logistik akan selalu
melibatkan unsur pemasok, manufaktur, distribusi dan para pelanggan, maka misi
logistik harus dapat melaksanakan kegiatan pengiriman barang dan jasa yang
diperlukan pelanggan secara efisien, adapun misi logistik yang dimaksud adalah:
( Ballou, 1992)
“The mission of logistics is to get
the right goods, or services to the right place, at the right time, and in the
desired condition, while making the greatest contribution to the firm”
Secara umum kegiatan logistik
terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan pergerakan (move)
dan kegiatan penyimpanan (store), sehingga jika kedua kegiatan
ini direncanakan dan dikendalikan secara ketat, maka masalah sistem logistik
secara keseluruhan akan dapat terselesaikan dengan baik.
Dua kegiatan utama tersebut diurai
menjadi beberapa kegiatan yaitu pemrosesan pesanan, transportasi, persediaan,
penanganan barang, struktur fasilitas dan sistem informasi dan komunikasi.
Ketujuh kegiatan itu disebut juga sebagai bauran kegiatan logistik (logistics
activity mix) dimana semua kegiatan tersebut tidak dapat dihindarkan
keberadaannya dalam sebuah sistem rantai pasok (Supply Chain System).
Dalam sistem distribusi ini banyak
faktor yang memengaruhi keberhasilan atau ketidakberhasilannya, adapun faktor
dimaksud yaitu (1) apakah sarana dan prasarana angkutan sudah memadai, dalam
rangka mengirim barang ke tujuan secara tepat waktu (transportation) (2)
apakah yakin bahwa jumlah barang yang dikirim sudah pasti sesuai DO (Delivery
Order) yang dikeluarkan Departemen Sales (inventory), (3) Apakah
pusat-pusat distribusi (Warehouse) beserta fasilitas pendukungnya sudah
siap, sehingga barang sampai ke Dealer tak terkendala (facility structutre),
(4) apakah sistem penanganan barang-barang sudah memadai, sehingga tidak
terjadi kerusakan dan kehilangan dalam distribusi (material handling),
(5) apakah sistem informasi dan komunikasi yang dimiliki/digunakan sudah sesuai
dengan kebutuhan (communication & information).
Dalam berbagai kegiatan organisasi
yang berorientasi laba ataupun nirlaba, proses kegiatan logistik merupakan
kebutuhan yang tak mungkin dihindarkan, karena akan selalu ada proses
pergerakan dan penyimpanan (move and store activity). Apalagi kegiatan
yang bertaraf nasional dan mendapat sorotan internasional, logistik mutlak
harus mendapatkan perhatian yang serius. (AIG)
sumber: http://barudakgudang.wordpress.com/2009/07/22/sekilas-tentang-logistik/
sumber: http://barudakgudang.wordpress.com/2009/07/22/sekilas-tentang-logistik/
No comments:
Post a Comment