Thursday, December 6, 2012

Manajemen Laba

oleh : Abdillah mundir, SE, MM
Dosen Universitas Yudharta

Pengartian Manajemen Laba

Scott (1997) mendefinisikan manajemen laba sebagai berikut“Given that managers can choose  accounting  policies  from  a  set  (for  example,  GAAP),  it  is  natural  to  expect  that they  will  choose  policies  so  as  to  maximize  their  own  utility  and/or  the market  value  of the  firm”. Dari  definisi  tersebut  manajemen  laba  merupakan  pemilihan  kebijakan akuntansi  oleh  manajer  dari  standar  akuntansi  yang  ada  dan  secara  alamiah  dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan.  
Manajemen  laba  sebagai  suatu  proses  mengambil  langkah  yang  disengaja  dalam  batas prinsip  akuntansi  yang  berterima  umum  baik  didalam  maupun  diluar  batas General Accepted Accounting Princisp(GAAP).

Pengertian  manajemen  laba  oleh  Merchan  (1989)  dalam  Merchan  dan  Rockness  (1994) didefinisikan  sebagai  tindakan  yang  dilakukan  oleh  manajemen  perusahaan  untuk mempengaruhi  laba  yang  dilaporkan  yang  bisa    memberikan  informasi  mengenai keuntungan  ekonomis (economic  advantage) yang  sesungguhnya  tidak  dialami perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan.

Copeland  (1968:10)Manajemen  laba  sebagai,  “some  ability  to  increase  or  decrease reported  net  income  at  will”.  Ini  berarti  bahwa  manajemen  laba  mencakup  usaha manajemen  untuk  memaksimumkan  atau  meminimumkan  laba,  termasuk  perataan  laba sesuai dengan  meinginanmanajer.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba menurut Watt  dan  Zimmerman 


  1. Hipotesis Bonus Plan. Bahwa pada perusahaan dengan bonus plan cenderung untuk menggunakan metodeakuntansi yang akan meningkatkan income saat ini.
  2. Debt To Equity Hypothesis. Bahwa  pada  perusahaan  yang  mempunyai  rasio    debt  to  equity  besar  makamanajer perusahaan  tersebut  cenderung  menggunakan  metode  akuntansi  yang  akan meningkatakan pendapatan atau laba.
  3. Political Cost Hypothesis. Bahwa  pada  perusahaan  yang  besar,  yang  kegiatan  operasinya  menyentuh  sebagian besar masyarakat akan cenderung untuk mengurangi laba yang dilaporkan.

Sasaran Manajemen Laba

Menurut Ayres (1994:27-29) terdapat  unsur-unsur laporan keuangan yang dapat dijadikan sasaran untuk dilakukan manajemen laba yaitu :

  1. Kebijakan Akuntansi. Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
  2.  Pendapatan. Dengan mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan.
  3. Biaya. Menganggap sebagai ongkos (beban biaya) atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya (amortize or capitalize of investment).

No comments:

Post a Comment